Di lereng gunung tempat sejarah pernah berdarah, cinta tumbuh dari bijih besi, bukan emas. Song Lianabin, prajurit yang kini dihormati, kembali membangun hidup bersama Lin Chennamesa bukan dengan kemewahan, tapi dengan keteguhan. Aroma mesiu berganti menjadi wangi kue pengantin, suara palu menjadi tawa anak-anak. Dan di antara bunga liar biru yang kembali bermekaran, mereka menemukan bahwa cinta yang ditempa dalam api.
bisa menjadi rumah.
Di lereng gunung tempat sejarah pernah berdarah, cinta tumbuh dari bijih besi, bukan emas. Song Lianabin, prajurit yang kini dihormati, kembali membangun hidup bersama Lin Chennamesa bukan dengan kemewahan, tapi dengan keteguhan. Aroma mesiu berganti menjadi wangi kue pengantin, suara palu menjadi tawa anak-anak. Dan di antara bunga liar biru yang kembali bermekaran, mereka menemukan bahwa cinta yang ditempa dalam api.
bisa menjadi rumah.