Kebencian Diri : Mengapa Kita Kebencian diri Sendiri? - Cara Menemukan Kedamaian Batin dengan Melampaui Kebencian diri

Par : MuRu

Formats :

Offrir maintenant
Ou planifier dans votre panier
Disponible dans votre compte client Decitre ou Furet du Nord dès validation de votre commande. Le format ePub protégé est :
  • Compatible avec une lecture sur My Vivlio (smartphone, tablette, ordinateur)
  • Compatible avec une lecture sur liseuses Vivlio
  • Pour les liseuses autres que Vivlio, vous devez utiliser le logiciel Adobe Digital Edition. Non compatible avec la lecture sur les liseuses Kindle, Remarkable et Sony
  • Non compatible avec un achat hors France métropolitaine
Logo Vivlio, qui est-ce ?

Notre partenaire de plateforme de lecture numérique où vous retrouverez l'ensemble de vos ebooks gratuitement

Pour en savoir plus sur nos ebooks, consultez notre aide en ligne ici
C'est si simple ! Lisez votre ebook avec l'app Vivlio sur votre tablette, mobile ou ordinateur :
Google PlayApp Store
  • FormatePub
  • ISBN8230252900
  • EAN9798230252900
  • Date de parution17/03/2025
  • Protection num.Adobe DRM
  • Infos supplémentairesepub
  • ÉditeurIndependently Published

Résumé

"Melalui buku ini, saat kita melepaskan belenggu tak sadar dari Kebencian Diri, kita tidak hanya akan menemukan solusi untuk masalah pribadi, tetapi juga untuk berbagai masalah dalam hubungan dengan orang lain dan kehidupan secara umum." Buku ini membahas berbagai topik termasuk 'Kebencian Diri', metode penyembuhan berbagai trauma, cara melindungi diri dari luka batin dalam kehidupan sehari-hari, wawasan tentang hubungan antarmanusia, dan langkah-langkah menuju kedewasaan psikologis. Lima Kebijaksanaan Kehidupan dalam Buku Ini:.
Menemukan kembali penerimaan diri dengan melampaui Kebencian Diri yang sebenarnya adalah cinta diri yang terdistorsi.. Menghentikan kebencian yang salah terhadap orang lain yang merupakan proyeksi dari Kebencian Diri.. Menentukan identitas diri sendiri, bukan oleh orang lain atau masyarakat.. Menjadikan luka masa lalu tidak berarti tanpa 'menekan, mendistorsi, atau menghindarinya'.. Menjadi tuan dalam hubungan, bukan budaknya. Poin-poin Utama dalam Buku 'Kebencian Diri':1.
Kebencian Diri adalah psikologi yang dimiliki semua orang sampai tingkat tertentu, mulai dari batasan diri dan introspeksi hingga perendahan diri yang parah, kebencian, dan rasa bersalah.2. Di balik Kebencian Diri sebenarnya tersembunyi cinta diri dan rasa superioritas yang terdistorsi, upaya untuk menjadi diri yang lebih baik yang menghasilkan efek negatif.3. Kita sering mengidentifikasi diri dengan citra diri negatif dan berusaha mempertahankannya, yang merupakan penerapan salah dari insting untuk melindungi diri.4.
Untuk mengatasi Kebencian Diri, kita tidak sekadar menekan atau mengabaikannya, tetapi harus memahami dan menyadari mekanismenya.5. Kita tidak boleh memandang 'diri' sebagai entitas yang ditentukan oleh konten atau kondisi. Sebaliknya, kita harus mengenali nilai keberadaan yang tak bersyarat.6. Kebencian dan proyeksi terhadap orang lain juga bisa menjadi ekspresi dari Kebencian Diri. Penting untuk menyadari dan mengatasi hal ini.7.
Untuk hubungan yang sehat, kita harus mengejar cinta horizontal, bukan ketergantungan vertikal.8. Dengan mengatasi Kebencian Diri dan mempraktikkan cinta diri yang sejati, kita dapat menjalani hidup yang lebih bahagia dan kaya. Buku ini terdiri dari 5 bab sebagai berikut:-Bab 1 mengulas psikologi tersembunyi 'Kebencian Diri'. Dalam bab ini, kita memahami akar Kebencian Diri dan kondisi psikologisnya.
Melalui pemahaman ini, kita menyadari sifat sebenarnya dari Kebencian Diri, sehingga bisa terbebas darinya.-Bab 2 membahas 'proyeksi'. Kebencian terhadap orang lain adalah proyeksi dari Kebencian Diri. Orang yang mencintai dirinya secara sehat tidak membenci orang lain secara tidak adil. Memahami proyeksi membebaskan kita dari kebencian.-Bab 3 berbicara tentang 'identitas'. Masyarakat harus membantu anak-anak mengembangkan identitas yang sesuai.
Bab ini menjelaskan esensi identitas dan cara membangun identitas yang sehat.-Bab 4 membahas penyembuhan luka batin. Bab ini mengajarkan cara 'merangkul dan melampaui' luka alih-alih menghindari atau menekannya.-Bab 5 merenungkan hubungan dan empati. Diperkenalkan konsep 'kesatuan dengan dua polaritas' dimana setiap individu mempertahankan keunikan sambil menciptakan harmoni, memungkinkan kita melampaui Kebencian Diri.
"Melalui buku ini, saat kita melepaskan belenggu tak sadar dari Kebencian Diri, kita tidak hanya akan menemukan solusi untuk masalah pribadi, tetapi juga untuk berbagai masalah dalam hubungan dengan orang lain dan kehidupan secara umum." Buku ini membahas berbagai topik termasuk 'Kebencian Diri', metode penyembuhan berbagai trauma, cara melindungi diri dari luka batin dalam kehidupan sehari-hari, wawasan tentang hubungan antarmanusia, dan langkah-langkah menuju kedewasaan psikologis. Lima Kebijaksanaan Kehidupan dalam Buku Ini:.
Menemukan kembali penerimaan diri dengan melampaui Kebencian Diri yang sebenarnya adalah cinta diri yang terdistorsi.. Menghentikan kebencian yang salah terhadap orang lain yang merupakan proyeksi dari Kebencian Diri.. Menentukan identitas diri sendiri, bukan oleh orang lain atau masyarakat.. Menjadikan luka masa lalu tidak berarti tanpa 'menekan, mendistorsi, atau menghindarinya'.. Menjadi tuan dalam hubungan, bukan budaknya. Poin-poin Utama dalam Buku 'Kebencian Diri':1.
Kebencian Diri adalah psikologi yang dimiliki semua orang sampai tingkat tertentu, mulai dari batasan diri dan introspeksi hingga perendahan diri yang parah, kebencian, dan rasa bersalah.2. Di balik Kebencian Diri sebenarnya tersembunyi cinta diri dan rasa superioritas yang terdistorsi, upaya untuk menjadi diri yang lebih baik yang menghasilkan efek negatif.3. Kita sering mengidentifikasi diri dengan citra diri negatif dan berusaha mempertahankannya, yang merupakan penerapan salah dari insting untuk melindungi diri.4.
Untuk mengatasi Kebencian Diri, kita tidak sekadar menekan atau mengabaikannya, tetapi harus memahami dan menyadari mekanismenya.5. Kita tidak boleh memandang 'diri' sebagai entitas yang ditentukan oleh konten atau kondisi. Sebaliknya, kita harus mengenali nilai keberadaan yang tak bersyarat.6. Kebencian dan proyeksi terhadap orang lain juga bisa menjadi ekspresi dari Kebencian Diri. Penting untuk menyadari dan mengatasi hal ini.7.
Untuk hubungan yang sehat, kita harus mengejar cinta horizontal, bukan ketergantungan vertikal.8. Dengan mengatasi Kebencian Diri dan mempraktikkan cinta diri yang sejati, kita dapat menjalani hidup yang lebih bahagia dan kaya. Buku ini terdiri dari 5 bab sebagai berikut:-Bab 1 mengulas psikologi tersembunyi 'Kebencian Diri'. Dalam bab ini, kita memahami akar Kebencian Diri dan kondisi psikologisnya.
Melalui pemahaman ini, kita menyadari sifat sebenarnya dari Kebencian Diri, sehingga bisa terbebas darinya.-Bab 2 membahas 'proyeksi'. Kebencian terhadap orang lain adalah proyeksi dari Kebencian Diri. Orang yang mencintai dirinya secara sehat tidak membenci orang lain secara tidak adil. Memahami proyeksi membebaskan kita dari kebencian.-Bab 3 berbicara tentang 'identitas'. Masyarakat harus membantu anak-anak mengembangkan identitas yang sesuai.
Bab ini menjelaskan esensi identitas dan cara membangun identitas yang sehat.-Bab 4 membahas penyembuhan luka batin. Bab ini mengajarkan cara 'merangkul dan melampaui' luka alih-alih menghindari atau menekannya.-Bab 5 merenungkan hubungan dan empati. Diperkenalkan konsep 'kesatuan dengan dua polaritas' dimana setiap individu mempertahankan keunikan sambil menciptakan harmoni, memungkinkan kita melampaui Kebencian Diri.